Cari Blog Ini

Selasa, 19 Juni 2012



           Cara Merawat Baterai Laptop Biar Awet dan Tahan Lama

Cara Merawat Baterai Laptop Biar Awet dan Tahan Lama - Saat ini laptop merupakan sebuah perangkat yang sudah menjamur (Baca: Merek Laptop Terbaik 2011 dan Alasannya) . Bagi sebagian orang, tidak begitu memperhatikan kesehatan dari baterai laptop mereka. Tetapi ada pula yang sangat memperhatikan kesehatan baterai agar kondisinya tetap awet dan tahan lama.

Setiap baterai sebenarnya memiliki umur yang telah ditentukan berdasarkan banyaknya siklus pengecasan dilakukan. Anda mungkin bisa memperlambat penurunan kemampuannya, tapi tidak bisa menghentikan prosesnya. Suhu baterai, cara dan frekuensi pemakaian notebook akan mempengaruhi panjang pendeknya usia baterai.. Anda bisa memperlambat proses ini dengan beberapa petunjuk pemeliharaan selain itu suhu dan cara perawatan juga menentukan usia dari battery laptop.
Ketika terhubung dengan power listrik, baterai laptop di lepas atau di pasang

Pertanyaan di atas mungkin yang sering di tanyakan oleh para pengguna laptop. Sebelum di bahas lebih lanjut, anda perlu tahu kalau kekuatan baterai laptop di pengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu suhu dan siklus life Cycle.

Suhu rendah akan memperlambat proses discharge (kehilangan daya ketika dipakai tanpa dihubungkan ke power listrik) dan proses penuaan dari elemen didalam baterai. Sebaliknya, suhu tinggi akan memperpendek usia baterai.

Soal siklus life cycle, Baterai Lithium-Ion yang digunakan didalam notebook dirancang untuk dapat digunakan sekitar 300-800 kali siklus charge/recharge. Beberapa siklus ini sudah digunakan ketika Anda membiarkan baterai terpasang ketika notebook menggunakan daya power listrik. Melepaskan battery dan menyimpannya dalam tempat yang kering dan dingin akan melindungi beberapa siklus

Kembali ke pertanyaan di atas “Ketika terhubung dengan power listrik, sebaiknya dilepas atau terpasang?”. Kedua pilihan tersebut sebenanrnya memiliki masing masing pro dan kontranya. Berikut penjelasannya.

> Anda melepas beterai ketika terhubung dengan power listrik:
Pro:
·      Melindungi siklus isi ulang.
·      Membiarkan baterai pada suhu rendah, sehingga memperlambat proses penuaan
Kontra:
·      Kehilangan fungsi backup dari baterai ketika power listrik mati
·      Data bisa hilang atau bahkan rusak jika tanpa fungsi backup power dari baterai.
·      Perlu UPS (uninterruptible power supply) untuk menggantikan fungsi backup
·      Merusak kunci penahan baterai karena sering bongkar pasang baterai.

> Anda membiarkan baterai terpasang:
Pro:
·      Baterai berfungsi sebagai cadangan jika listrik tiba-tiba mati.
·      Lebih mudah dan efisien untuk dibawa
·      Baterai tidak perlu waktu untuk menurunkan suhu (seperti jika disimpan dilemari es)
·      Laptop terbaru menggunakan sistem auto cut, dimana pengisian ke baterai laptop akan berhenti jika sudah mencapai 95% (dicheck dulu, karena tidak semua laptop menggunakan sistem ini)
Kontra:
·      Kehilangan sebagian siklus isi ulang.
·      Suhu baterai meningkat dan mengakibatkan lebih cepat menurun kemampuannya

Jadi intinya, jika anda tetap pasang baterai laptop ketika terhubung power listrik maka baterai laptop yang terkena resiko (penurunan daya) yang sebenarnya itu sendiri tidak dapat di cegah. Tapi jika anda lepas baterai laptop ketika terhubung power listrik, maka laptop anda yang terkena resiko (crash), jika tidak menggunakan UPS

So, pilih mana BATERAI LAPTOP atau LAPTOP itu sendiri.

Berikut Tips Cara Merawat Baterai Laptop Biar Awet dan Tahan Lama

·       Lakukan pengisian penuh pada baterai laptop baru Anda dan biarkan beberapa jam setelah terisi penuh.

·       Jika baterai tidak digunakan simpanlah baterai pada suhu yang dingin dan kering. Sebelum melepas baterai, isi baterai hingga penuh terlebih dahulu, dan jangan didiamkan terlalu lama sebab biasanya kapasitanya akan turun sekitar 1% perhari.

·     Isi baterai hingga penuh, dan lakukan pengisian jika kapasitas baterai telah mendekati 10% atau critical point

·    Atur power baterai. Di Windows ada fitur yang namanya power options. Melalui fitur ini Anda bisa mengatur konsumsi daya laptop. Caranya sangat mudah. Klik tombol Start, lalu buka Control Panel dan kemudian double klik icon Power Options. Akan muncul sebuah kotak dialog dengan nama Power Option Properties. Jika ingin baterai lebih awet, Anda disarankan memilih ‘Max Battery’.

·     Kurangi brightness. Webuser.co.uk melansir bahwa LCD akan memakan daya baterai. Oleh karena itu Anda disarankan untuk mengurangi brightness laptop seminimal mungkin namun tetap nyaman dipandang mata.

·       Gunakan screen savers ‘Blank’.

·       Kurangi resolusi. Cara lain untuk membuat baterai lebih awet adalah dengan mengurangi resolusi layar dan jumlah warna yang digunakan di laptop. Untuk menguranginya, Anda bisa klik kanan pada Windows Desktop lalu pilih Properties. Pada kotak dialog Display Properties pilih tab Settings. Lalu atur resolusinya dengan cara menarik slider-nya ke kiri untuk mengurangi resolusi. Kemudian pada menu drop down pilih kualitas warna (color quality) yang lebih rendah, lalu klik OK

·  Matikan Wi-Fi. Wi-Fi yang aktif tentu saja ikut memakan konsumsi baterai. Jika tidak berniat memanfaatkan akses nirkabel atau ber-Internet, pastikan Wi-Fi dalam keadaan mati sehingga baterai lebih awet.

·       Pasang Ram tambahan. Ada baiknya menggunakan RAM minimal 1 GB. Hal ini agar hardisk anda tidak terlalu sering berputar untuk membaca data. Hal ini juga akan mempercepat kinerja dari laptop anda karena system bisa mengambil data dari RAM, sehingga hard drive anda tidak bekerja terlalu keras, hal ini tentu menghemat penggunaan daya baterai.

·       Jangan biarkan perangkat "menancap" jika tidak digunakan seperti flashdisk.

·       Jika anda menggunakan laptop dalam jangka waktu yang lama perharinya dan memilih untuk melepaskan baterai laptop, jangan lupa lepas baterai dari awal dan gunakan UPS (uninterruptible power supply).

·       Hati-hati ketika melepas battery,ikuti petunjuk untuk melepas battery notebook anda,juga jangan sampai battery jatuh ,karena bisa menyebabkan komponen didalam akan rusak.

·       Bersihkan kontak metal baterai Anda setiap beberapa bulan dengan kain yang dibasahi dengan alkohol. Hal ini akan membuat transfer daya dari baterai Anda menjadi lebih efisien

·       Kalibrasi baterai dengan “pakai habis” setiap 30 kali pengisian atau dengan periode waktu yang berjauhan (tiap bulan) untuk menjaga akurasi elemen didalam baterai. Biarkan notebook Anda hingga baterai habis terpakai sebelum di charge kembali.

·       Jika Anda menyimpan baterai di lemari es (bukan freezer), gunakan kantong plastik yang tertutup rapat untuk menghindari kelembaban. Biarkan baterai menghangat pada suhu ruangan sebelum dipakai atau menge-charge-nya.

·     Gunakan charger bawaan dari laptop, kalo terpaksa menggunakan charger lain, pastikan tegangan dan daya yang digunakan sama dengan yang aslinya.

·       Panas adalah musuh utama baterai laptop, karena itu beberapa orang lebih memilih untuk melepas baterai laptopnya. Hindari untuk menaruh baterai atau laptop Anda ditempat yang panas, seperti didalam mobil pada waktu siang hari. Untuk yang satu ini, tidak hanya tempat yang menjadi faktornya, tapi juga cara menggunakan laptop itu sendiri. Penggunaan dan perawatan yang salah mengakibatkan panas yang di hasilkan laptop berlebihan juga yang nantinya akan mempengaruhi umur laptop.

Kamis, 20 Oktober 2011

Upaya Penanggulangan Narkoba

Efektivitas Penanggulangan Narkoba Melalui
Sistem Plug In Dalam Materi Pembeljaran
Pada Lembaga Pendidikan Formal






Dewasa ini kenakalan remaja yang terjadi di Indonesia sudah memasuki taraf yang memprihatinkan. Kenakalan yang ada tidak sekadar pencarian jati diri ataupun pengakuan eksistensi masyarakat melainkan sudah cenderung pada sikap kurang terpuji. Banyak remaja yang merokok, minum minuman keras dan yang lebih berbahaya lagi penyalahgunaan narkoba.
Kenakalan remaja ini cenderung meningkat setiap
tahunnya khususnya dalam penggunaan narkoba. Ironisnya narkoba ini tidak hanya mengancam kalangan atas, kalangan bawah pun sudah jamak memakainya. Remaja sebagai pewaris bangsa ke depan haruslah terhindar dari narkoba. Akan sangat mengkhwatirkan jika Indonesia gagal dalam menanggulangi Narkoba secara efektif karena kemungkinan lahir sebuah generasi yang hilang tidak terelakan. Generasi muda yang merupakan cermin dari barisan reformasi tidak lagi peka terhadap fenomena sosial yang terjadi di sekelilingnya.
Selain itu harkat dan martabat bangsa akn semakin rendah jika para pemimpinnya kelak merupakan generasi yang tadinya adalah generasi yang kurang berbudi pekerti, cepat putus asa dan tidak menghadapi tantangan zaman yang semakin berat.
Menyikapi ancaman Narkoba ini banyak cara yang sudah dan terus dilakukan baik penanggulangan secara preventif (mencegah) maupun represif (penindakan). Akan tetapi banyak usaha pencegahan dan pengobatan belumlah efektif dalam penanggulangan Narkoba. Usaha tersebut belum mencakup ke seluruh lapisan dan tidak terstruktur.

Pengertian Narkoba
Menurut FA Purwoko (2003), istilah Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat (bahan adiktif) lainnya. Ini diperjelas dalam UU No.22 Tahun 1997 tentang natkotika: “Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sinetris maupun semi sinetris yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat manimbulakan ketergantungan, yang dibedakan kedalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan”.

Jenis Narkoba Yang Disalahgunakan
Menurut Purwoko, secara garis besar narkoba meliputi a) narkotika, b) psikotropika dan c) zat-zat adiktif lainnya. Adapun M Arief (2004) mangemukakan ruang lingkup narkoba lebih luas yakni narkotika, psikotropika, minuman keras (beralkohol) dan bahan-bahan berbhaya. Dengan demikian ada banyak jenis narkoba. Jika dikonsumsi, jenis-jenis narkoba memiliki khasiat, pengaruh dan efek negatif yang beragam. Selain itu Purwoko menyatakan jenis narkoba yang sering disalahgunakan oleh remaja yaitu ekstasi, shabu, ganja, opiate, kokain, zat penenang, zat halusinogen, bahan adiktif (bahan yang menyebabkan efek ketagihan) seperti alcohol. Kafeib, nikotin dan solvent.

Korban Penyalahgunaan Narkoba
Berdasarkan hasil penelitian Dadang Hawari tahun 1990, didapatkan bahwa remaja (berusia 13-17 tahun) merupakan pemakai (penyalahgunaan ) narkoba terbesar (97 %) di Indonesia. Sementara Purwoko menyatakan bahwa sebagian besar korban penyalahgunaan narkoba berusia 15–25 tahun.
Sementara perkembangan kasus penyalahgunaan narkoba dari tahun ke tahun terus meningkat. Berdasarkan data Mabes Polri per September 2003 terungkap bahwa pada akhir 2000 terdapat 3478 kasus narkoba. Di akhir September 2003 angka itu meningkat signifikan menjadi 3729 kasus. Sedangkan Dadang Hawari menyatakan bahwa jumlah pasien NAZA yang ada di masyarakat sebanyak 10 kali dari angka resmi yang tercatat.
Menyimak gejala yang dikemukakan di atas, banyak elemen masyarakat yang berupaya mengadakan kegiatan dalam rangka penanggulangan narkoba. Ironisnya berdasarkan hasil temuan Tim Pokja Depdiknas 2002, sekitar 70 pasien dari 4 juta pecandu narkoba tercata sebagai anak usia sekolah yang berumur 14–20 tahun. Semua ini terjadi akibat publikasi dampak penyalahgunaan narkoba yang tidak tepat. Kesalahan tersebut terjadi pada proses edukasi kompanye narkoba seperti pada acara seminar maupun diskusi, pemberian materi di kelas dan sasaran usia anak didik yang tidak tepat justru memicu anak sekolah untuk mencoba barang haram tersebut. Selain itu menghadirkan selebritis mantan pengguna narkoba pada acara-acara seminar membuka peluang meningkatnya pengguna narkoba karena sesuai dengan karakteristik remaja yang suka meniru.


Upaya Penanggulangan Narkoba
Melihat kompleksnya persoalan ini, pada upaya konkret guna mencegah penyalahgunaan narkoba khususnya di kalangan remaja yang melibatkan partisipasi semua pihak mulai dari pemerintah, masyarakat, keluarga maupun sekolah. Mencegah lebih baik mengobati. Untuk itu penyampaian pengetahuan narkoba sejak dini sangat dibutuhkan bagi remaja saat ini. Di sekolah pencegahaan penyalahgunaan narkoba tidak seharusnya hany bergantungn pada bimbingan dan konseling (BK). Kenyataan yang terjadi di lapangan, tidak semua sekolah yang mempunyai guru pembimbing, sedangkan peredaran narkoba dan korbannya tidak pandang bulu. Untuk itulah perlu dibuat sistem baru yang sesuai dengan kondisi yang ada, kurikulum (dalam hal ini berbasis kompetensi) dan tuntutan zaman. Adapun sistem yang bisa diandalkan sebagai salah satu problem solver yang efektif dalam penanggulangan narkoba di lembaga pendidikan formal adalah melalui system plug in yaitu memasukan materi yang berkaitan dengan narkoba ked lam mata pelajaran. Melalui jalur pendidikan formal ini siklus tindakan preventif penanggulangan narkoba tidak dibatasi oleh kegiatan tertentu melainkan dapat berjalan bertahap sehingga proses ini benar-benar mujarab. Meskipun cakupannya terbatas yakni hanya pembelajaran,sistem pluh in lebih efektif karena 1) terencana, proses penyampaian materi berdasarkan kurikulum, 2) terstruktur, merupakan bagian dari sistem pembelajaran yang tersiri atas guru, siswa, materi, media dll, 3) berjenjang, materi yang disajikan disesuaikan dengan tingkat dan umur para pebelajar.
Adapun bentuk kegiatan penanggulangan narkoba dalam system Plug In ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Memberikan informasi seluas-luasnya kepada siswa tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Kegiatan ini bisa disampaikan pada mata pelajaran agam, PPKN, Bahasa Indonesia dan Muatan Lokal untuk SMP, SMA dan PT meliputi penyampaian sejumlah informasi baik secara langsung (tatap uka) atau teks bacaantentang narkoba kepada siswa. Sedangkan untuk SD, mata pelajaran yang bisa meliputi pelajaran agama, PPKN, Bahsa Indonesia dan Muatan Lokal. 2. Membimbing siswa untuk menerapkan pola hidup sehat. Yang dimasud adalah memberikan penerangan, contoh langsung serta imbauan kepada siswa untuk memahami hidup sehat dengan menghindari makanan dan minuman yang membahayakan kesehatan jiwa dan raga serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Poin ini dapat disisipkan ke dalam mata pelajaran olah raga, biologi (IPA) dan PKK. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah:
  1. Materi yang diberikan adalah sejumlah bahan yang disampaikan oleh guru tentang penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Untuk amta pelajaran yang memungkinkan dimasukannya materi narkoba, maka materi disampaikan sperti materi pelajaran pada umumnya. Sedangkanuntuk mata pelajaran yang tidak berkaitan langsung dnegan narkoba, maka materi ini dapat disusun dalam bentuk bahan bacaan, tema diskusi ataupun dikemasdalam bentuk contoh-contoh. Materi tersebut maliputi materi tentang pengertian narkoba, jenis-jenis narkoba, penyalahgunaan dan penanggulangan narkoba serta prinsip atau pola hidup sehat.
  2. Metode yang digunakan, yang dimaksud adalah cara, teknik maupun startegi yang digunakan oleh guru dalam penyampaian informasi tentang penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Metode yang bisa digunakan meliputi ceramah, diskusi, tanya jawab dan latihan.
  3. Sarana dan prasarana yang dapat menunjang yaitu segala sesuatu yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan tentang penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja oleh guru baik berupa ruangan, peralatan maupun lingkungan.

Kesimpulan
Melalui sistem Plug In, narkoba dapat diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan formal dengan tidak mengiliminasi jalur pendidikan non formal. Sistem Plug ini pada jalur pendidikan formal dirasa dapat membantu proses penanggulangan narkoba lebih efektif. Selain itu dengan materi-materi yang diberikan, apra pebelajar tidaj hanya ampu mengatasi permasalahaan dirinya tapi melahirkan konselor-konselor di sekitarnya. Tentunya, agar proses penanggulangan narkoba ii lebih meluas, upaya-upaya penanggulangan yang sudah ada tetap berjalan beriringan sehingga target pemerintah tahun 2015 Indonesia terbebas dari narkoba dapat terwujud.